Banyak hamba Tuhan terjebak banyak masalah karena tidak memahami kelemahannya, bahkan sengaja menutupinya. Apakah hamba Tuhan harus selalu tampil kuat dan hebat?
Kelelahan rohani tidak selalu diakibatkan oleh dosa, bisa juga disebabkan oleh faktor lainnya. Bagaimana menghadapi “pembunuh pelayanan” yang senyap ini?